Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Hidroponik, Solusi Bercocok Tanam di Lahan Terbatas

sumber gambar: https://indonesiana.tempo.co/read/89742/2016/09/21/mengetahui-apa-itu-tanaman-hidroponik
Dewasa ini perkembangan bisnis dan industri semakin maju pesat. Akibat dari perkembangan tersebut, banyak lahan yang terpakai dan menggeser lahan-lahan untuk pertanian. Apalagi di perkotaan, dimana mayoritas lahannya sempit. Hal ini membuat penduduk kota enggan untuk melakukan kegiatan cocok tanam di rumahnya. Padahal, bercocok tanam di rumah sangat menyenangkan dan bermanfaat, selain bisa menghijaukan rumah, kita juga bisa mengambil manfaatnya dari buah atau sayur yang kita tanam. Sebenarnya, keterbatasan lahan tidak menghambat untuk bertanam sayuran atau- buah-buahan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, saat ini telah berkembang suatu cara bercocok tanaman tanpa menggunakan media tanah, cara tersebut dikenal dengan menggunakan hidroponik. Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Pada prinsipnya, hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien karena tidak perlu menyiram tanaman satu persatu, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran hijau seperti selada, bayam, lombok, tomat, bak choy, brokoli, sawi, kailan, kangkung, bawang, stroberi, dan lain-lain. Tanaman-tanaman hidroponik seringkali menjadi pilihan utama bagi para vegetarian yang sangat memperhatikan proses pembuatan makanan, seperti apakah ada unsur kimiawi di dalamnya, apakah terdapat pembunuhan hewan, juga terkait dengan konservasi lingkungan dan usaha penghijauan.
Di bawah ini beberapa kelebihan dan manfaat menanam tanaman dengan cara hidroponik, antara lain: 


  • ·      Terbukti hemat dibandingkan dengan menanam konvensional di atas tanah karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, sebab larutan nutrisi/media larutan mineral yang dipergunakan sudah tertampung di dalam wadah yang dipakai, sehingga kita tinggal melakukan pengontrolan saja.
  • ·      Dapat memaksimalkan lahan terbatas karena tidak membutuhkan lahan yang banyak, bahkan media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
  • ·         Bertanam hidroponik terbukti ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah.
  • ·      Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
  • ·         Hasil tanaman hidroponik bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama.
  • ·         Bisa memeriksa tanaman dengan jelas secara periodik untuk mengontrol pertumbuhannya
  • ·         Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terkontrol.
  • ·         Untuk menanam hidroponik tidak perlu tergantung musim, karena itu dapat ditanam kapan saja sesuai dengan rencana kita.
  • ·         Menanam hidroponik bisa mengurangi/menghemat pemakaian pupuk.
  • ·    Tanaman hidroponik jarang mempunyai masalah dengan hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing nematoda yang banyak terdapat dalam tanah.
Secara garis besar, teknik dalam cara bercocok tanam hidroponik dibagi menjadi dua macam
1. Teknik menanam hidroponik menggunakan larutan nutrisi
2. Teknik menanam hidroponik menggunakan media pengganti
Perbedaan mendasar dari kedua teknik di atas adalah sebagai berikut: Pada teknik yang pertama, kita tidak membutuhkan media tanam keras sebagai tempat pertumbuhan akarnya, tetapi cukup menggunakan media larutan nutrisi/air. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik yang kedua, kita menggunakan media substitusi untuk menggantikan peran tanah sebagai tempat pertumbuhan akar tanaman. Dalam hal ini kita bisa memanfaatkan media sabut kelapa, akar/batang pakis, pasir, pecahan batu bata/genteng, serbuk kayu, dsb.
Teknik Larutan Statis
Teknik larutan statis artinya air/larutan nutrisi tidak perlu kita alirkan. Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau saat larutan turun di bawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutan bernutrisi yang baru.
Teknik Larutan Alir
Teknik Larutan Alir adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkan terus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan nutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk tanaman hidroponik berskala besar. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam teknik larutan alir ini adalah Nutrient Film Technique (teknik lapisan nutrisi) atau sering disebut sebagai teknik hidroponik NFT.
NFT (Nutrient Film Technique)
Cara ini bisa dibilang sebagai cara yang paling populer dan paling banyak digunakan dalam hidroponik. Teknik yang satu ini memiliki konsep dasar menanam tanaman dengan posisi akar berada pada bagian lapisan nutrisi yang dangkal, alias tidak terlalu dalam. Teknik NFT menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. Di saluran parit tersebut dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.
Dari berbagai macam teknik hidroponik, ada satu teknik yang mudah, murah, meriah karena bisa menggunakan barang-barang bekas. Teknik hidroponik tersebut dikenal dengan nama wick system (sistem wick).
Wick System
sumber gambar: http://www.kebunhidro.com/2012/06/cara-bertanam-hidroponik-sistem-wick.html
Kata 'wick' berarti sumbu. Maka wick system biasa disebut juga sistem sumbu. Sistem hidroponik ini menggunakan sumbu yang dipasangkan ke media/pot tanaman yang berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari bawah (penampung) ke atas (akar tanaman). Biasanya sumbu yang digunakan berupa kain flannel atau jenis bahan lain yang mudah menyerap air. Berbagi media dapat digunakan dalam sistem wick seperti: sekam bakar, rockwool, perlite/vermikulit, atau dapat pula menggunakan hidroton juga zeolit. Kelemahan terbesar dari sistem ini adalah jika tanaman besar dan menggunakan air lebih banyak dari daya serap sumbu. Proses dalam teknik ini meliputi, semai, pindah tanam ke sistem wick, perawatan dan panen. Cara ini sangat populer karena cara membuatnya yang sangat mudah. Jadi sangat mungkin para pemula yang ingin belajar bertanam hidroponik untuk menggunakan cara ini. Sistem wick sangat sederhana dan cocok untuk dilakukan di rumah dalam skala kecil. Selain itu, alat dan bahan yang dibutuhkan juga mudah ditemukan bahkan bisa barang-barang di rumah yang sudah jarang digunakan lagi Sistim wick dapat diterapkan pada penduduk yang ada diperkotaan dimana rata-rata lahan yang mereka miliki sangat terbatas.
Sebagai langkah awal, persiapkan berbagai bahan yang dibutuhkan untuk memulai bertanam hidroponik sederhana dengan sistem wick.
Alat dan bahan
  • ·         Botol bekas minuman mineral 1,5 - 2 liter.
  • ·         Solder sebagai pelubang
  • ·         Gunting sebagai pemotong
  • ·         Media tanama seperti sekam bakar, cocopeat.
  • ·         Nutrisi hidroponik / pupuk hidroponik biasanya pakai Nutrisi Hidroponik AB Mix.
  • ·         Kain flanel.
Cara pembuatan
  1. Potong botol bekas minuman menjadi dua bagian
  2. Satu bagian akan menjadi tempat menanam satu bagian akan menjadi tempat air dan pupuk
  3. Lubagi tutup botol pada bagian tengah yang agak lebar
  4. Lubangi lagi pada bagian pinggir tutup botol dengan lobang yang lebih kecil
  5. Buat lubang lagi pada bagian botol untuk masuknya udara
  6. Masukkan sumbu (kain fannel) pada lubang di tutup botol
  7. Setelah semua siap isi air yang sudah ada pupuknya
  8. Satu bagian potongan botol yang ada tanaman dan meniaya siap disatukan
Cara Membuat Nutrisi Hidroponik
Pada saat benih tanaman sudah siap dipindahkan dari media semai ke media tanam, nutrisi hidroponik harus segera disiapkan.
Dalam sistem bertanam hidroponik dikenal nutrisi dengan istilah AB MIX.
AB MIX ini biasa dijual di toko pertanian atau online. Ada yang masih dalam bentuk bubuk, ada juga yang sudah dalam bentuk larutan cair. Kalau membeli dalam bentuk bubuk, baca panduan cara melarutkannya yang biasanya dicantumkan dalam kemasannya.
Ada bebeberapa jenis AB MIX. Untuk sayuran, pastikan anda membeli AB MIX Daun (sayuran daun). Kecuali kalau nanti anda menanam tanaman buah, AB MIX yang harus disiapkan juga khusus untuk buah. AB MIX terdiri dari 2 larutan cair yang terpisah, yaitu larutan A dan larutan B. Kedua larutan nutrisi ini adalah larutan pekat yang dalam penggunaannya nanti harus dicampur lagi dengan air.
Takaran pencampurannya adalah sebagai berikut: 5 ml larutan A, 5 ml larutan B, 1 liter air. Campurkan ketiga bahan tersebut, aduk sampai bercampur sempurna. Larutan nutrisi siap digunakan.
Ketika tanaman tumbuh semakin membesar, kebutuhan nutrisi juga semakin besar. Karena itu minimal seminggu sekali larutan nutrisi harus ditambah. Kalau di awal campuran nutrisi adalah: 5ml + 5ml + 1L. Minggu kedua naikkan menjadi 6ml + 6ml + 1L. begitu seterusnya sampai tanaman siap panen.
Persiapan Media Tanam
Selain nutrisi, pilihan media sebagai cara membuat tanaman hidroponik juga tidak kalah penting. Media tanaman hidroponik yang bisa digunakan untuk adalah arang, sekam, spons, rockwool hingga pecahan batu bata. Media tanam dari batu kerikil pasir malang juga dapat digunakan untuk tanaman hidroponik ini. Kita hanya perlu mencari media tanam yang paling mudah dan cukup murah di dapatkan di sekitar kita. Dengan demikian kita tidak mengeluarkan banyak dana untuk mempraktekkan cara membuat tanaman hidroponik.

Penulis:
Manistaroh Satiti (14437 – B5/3)

Sumber:
http://belajarberkebun.com/cara-bertanam-hidroponik-untuk-pemula.html
http://cybex.pertanian.go.id/materilokalita/detail/12694/bertanam-hidroponik-mudah-murah-meriah
http://jatim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/612-hidroponik-cara-dan-seluk-beluknya
http://www.kebunhidro.com/2012/06/cara-menanam-hidroponik-sederhana-di.html
http://www.lintangsore.com/2016/05/cara-berkebun-hidroponik-di-rumah-untuk.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar