Teknik Tepat Budi Daya Udang Barong
17 Oktober 2016
Udang
barong merupakan satu dari sekian banyak komoditas perikanan yang memiliki
potensi besar dan bernilai eknomis tinggi. Saat ini, permintaan udang barong di
pasaran sangat meningkat tajam, bahkan hingga ke pasar ekspor seperti Hongkong,
Singapura, Cina, Taiwan, dan Jepang.
Pada habitatnya udang
barong mencari makan saat malam hari. Ketika siang hari udang barong lebih suka
tinggal di dalam lubang. Pakan udang barong biasanya berupa kekerangan yang
berukuran kecil, dan ikan-ikan kecil.
Dari bentuk fisiknya
udang barong memiliki cangkang yang keras serta berduri. Memiliki empat pasang
kaki renang (pleopod) dan lima pasang kaki jalan (pereipod).
Tingginya permintaan
pasar akan lobster laut menjadi tantangan bagi para pebisnis yang tertarik
untuk mencoba budi daya udang barong. Untuk dapat menjamin
ketersediaannya salah satu hal yang perlu dilakukan oleh para pembudidaya
adalah mengembangkan dan meningkatkan produksi udang barong tersebut, berikut
ini tahapan budi daya udang barong.
·
Pemilihan lokasi budi
daya
Udang barong hidup di
perairan laut. Udang ini biasanya mendiami pantai hingga lepas pantai. Jika
Anda ingin memulai budi daya udang barong, penempatan keramba
jaring apung (KJA) diusahakan pada perairan yang terlindung dari ombak besar
dan angin kencang, seperti teluk, selat sempir, dan lagoon, dengan
pertukaran massa air cukup bagus dan salinitas >25 ppt. Hingga saat ini
masih sangat jarang ditemukan usaha pembenihan udang barong secara khusus
sehingga benih udang barong masih didapatkan dari hasil tangkapan.
·
Wadah Budi daya
Terdapat dua model
pemeliharaan udang barong dengan keramba jaring apung (KJA) bersekat (sistem
baterai) dan tanpa sekat. KJA yang digunakan berukuran 2x2x2 m, pada KJA
bersekat, udang barong ditempatkan dalam kamar dengan kepadatan 1 ekor/kamar.
Sementara itu, dalam KJA tanpa sekat, udang dipelihara secara massal.
·
Pengelolaan budi daya
Ukuran lobster pada
saat penebaran benih berkisar antara 20–50 gram dengan padat tebar, yaitu
sekitar 50 ekor/KJA. Selama empat bulan, udang diberi pakan berupa cincangan
ikan rucah segar seberat 2–5% bobot total per hari dengan frekuensi pemberian
satu kali/hari.
·
Pengendalian hama dan
penyakit
Mortalitas yang sering
terjadi dalam penampungan disebabkan oleh sifat udang ini yang menjadi kanibal
jika terjadi penggantian kulit. Oleh karena itu, budi daya udang
barong disarankan untuk dilakukan dengan penyekatan ruangan yang
berbentuk kamar-kamar.
·
Panen
Udang barong yang
telah dipelihara dari ukuran 20–40 gram dalam KJA dapat dipanen setelah
mencapai ukuran 150–200 gram dalam waktu 4–6 bulan. Pemanenan dilakukan dengan
cara mengangkat keramba. Selanjutnya, udang barong dipindahkan satu per satu
dari tempat pemeliharaannya ke dalam boks styrofoam.
Oleh: 14025 (Aswar)
Sumber : Buku Budidaya
26 Komoditas Laut Unggul, 17 Oktober 2016
http://www.pertanianku.com/teknik-tepat-budi-daya-udang-barong/
(Akses tanggal 18 Oktober 2016, 06.15 WIB)
1 komentar:
Nilai berita yang terkandung dalam artikel ini adalah:
1. Timelines: berita sangat hangat dan masih baru sehingga antusias pembaca sangat tinggi
2. Proximity: berita sanagt dengan petani. Ditunjukan dengan penyampaian emosional penulis bahwa ketika panen penulis sangat senang dengan hasil panen udang.
3. Importance: karena artikel ini sangat dibutuhkan oleh petani khususnya petani tambak dalam budidaya udang barong.
4. Development: artikel ini menyangkut keberhasilan budidaya udang barong dengan teknik yang mudah
Nilai Penyuluhan:
1. Adanya sumber tekhnologi atau ide: yaitu ide penemuan teknik budidaya udang barong dengan mudah.
2. Adanya sasaran: sasarannya adalah petani tambak
3. Adanya manfaat: manfaatnya untuk meningkatkan hasil panen budidaya udang barong
4. Adanya nilai pendidikan: ide budidaya udang barong yang mampu dikembangkan dengan baik.
Muhammad Miftah Fawaid
15/379669/PN/14123 (B5/2)
Posting Komentar