sumber gambar: www.drazon.com |
Isu yang paling menggemparkan pada akhir-akhir ini dalam bidang komoditi pertanian adalah tingginya harga cabai di pasaran yang dapat mencapai harga sampai Rp. 100 ribu per kgnya. Kondisi ini tentu sangat menguntungkan bagai petani cabai yang saat itu memiliki produksi cabai. Namun dalam kenyataannya dimana-mana produksi cabai petani mengalami kegagalan, karena kondisi iklim yang kurang menguntungkan, seperti hujan yang terus menerus yang menyebabkan buah cabai mudah terserang penyakit sehingga busuk dan tanaman mati.
Beberapa daerah penghasil cabai utama di Indonesia
antara lain Banten, Cianjur, Tasikmalaya, Brebes, Medan, Padang, Tapanuli
Utara, Lombok dan beberapa daerah lainnya juga mengalami penurunan
produksi yang sangat drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Itulah yang
menyebabkan harga cabai melambung tinggi, walaupun secara rutin
diketahui bahwa harga cabai akan naik pada saat menjelang hari raya
keagamaan seperti bulan puasa/idul fitri, natal dll.
Yang paling merasakan dampak
dari gejolak harga cabai yang melabung tinggi ini adalah para ibu-ibu rumah
tangga, karena para ibu-ibulah yang selalu membeli cabai sebagai bumbu masakan.
Sebagaimana diketahui bahwa cabai ini merupakan salah satu komoditi pertanian
yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan
masyarakat, yaitu sebagai bumbu masak yang memberi pengaruh cita rasa yang
sedap. Selain digunakan langsung sebagai bahan penyedap makanan, cabai juga
bisa dimanfaatkan sebagai produk olahan seperti saos cabai, sambal cabai, pasta
cabai, bubuk cabai, cabai kering dan bumbu instan.
Kondisi harga cabai
melabung tinggi seperti ini barangkali bukan terjadi hanya pada saat ini saja,
suatu saat nanti mungkin akan pernah terjadi lagi, oleh karena itu alangkah
baiknya kondisi tersebut kita antisipasi dengan ikut melakukan budidaya tanaman
cabai dalam pot. Minimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga sendiri. Budidaya
tanaman cabai dengan menggunakan pot tentunya mempunyai beberapa manfaat dan
keuntungan seperti :
1. Tentu
untuk mengantisipasi kenaikan harga cabai yang melonjak tinggi pada suatu
waktu, saat petani mengalami kegagalan usaha tani, dengan demikian sedikit
banyak akan membantu perekonomian kelurga
2. Dapat
dilakukan pada lahan yang sempit, terutama ibu-ibu rumah tangga yang tiggal
diperkotaan yang memiliki halaman sempit
3. Dapat
dipindah-pindahkan atau ditata sesuai dengan keinginan
4. Mudah
melakukan pemeliharaan dan mengamati kemungkinan adanya gangguan organisma
pengganggu tanaman
5. Membuat
lingkungan rumah bernuansa asri dan berwarna dengan adanya beraneka ragam
tanaman di halaman rumah;
Langkah-Langkah Budidaya Tanaman Cabai dalam Pot sbb :
Langkah-Langkah Budidaya Tanaman Cabai dalam Pot sbb :
1. Pemilihan
Pot dan Media Tanam.
Pot yang akan digunakan sebagai tempat menanam tanaman cabai dapat berupa pot plastik, tanah liat, pot semen, atau dari wadah-wadah bekas seperti drum, ember atapun kaleng, yang penting tidak terlalu besar maupun tidak terlalu kecil, yang jelas mudah diangkat bila kita mau memindahkan. Pada bagian dasar pot dibuatkan lubang kecil untuk membuang kelebihan air. Sebaiknya pot memiliki kaki untuk memperlancar aerase, juga agar tampak bersih serta tidak mengalami kontak langsung dengan tanah. Media tumbuh yang diperlukan untuk tanaman dalam pot, tidak jauh beda dengan tanaman yang lainnya, yaitu tanah yang gembur agar perakaran tanaman dapat tumbuh dengan leluasa, tanah diharapkan subur dan bebas dari organisme pengganggu. Unsur lainnya yang diperlukan untuk media tanam adalah pupuk kandang, pasir dan sedikit krikil. Perbandingan antara tanah: pupuk kandang dan pasir adalah 1 : 1 : 1 semua bagian tersebut dicampur menjadi satu. Sebelum media dimasukkan ke dalam pot terlebih dahulu bagian bawah pot yang berlubang diisi pecahan genting dan sedikit krikil utuk memperlancar aerase dan draenase, juga supaya air yang merembes keluar tidak membawa serta tanah yang ada dalam pot. Selanjutnya masukkan media
kedalam pot dan jangan dipadatkan, lalu disiram dengan air secukupnya. Pengisian tanah tidak perlu penuh, tetapi cukup sebatas beberapa cm dibawah bibir pot. Hal ini dimaksudkan agar air iraman tidak sampai tumpah keluar yang bisa mengotori lantai/halaman.
Pot yang akan digunakan sebagai tempat menanam tanaman cabai dapat berupa pot plastik, tanah liat, pot semen, atau dari wadah-wadah bekas seperti drum, ember atapun kaleng, yang penting tidak terlalu besar maupun tidak terlalu kecil, yang jelas mudah diangkat bila kita mau memindahkan. Pada bagian dasar pot dibuatkan lubang kecil untuk membuang kelebihan air. Sebaiknya pot memiliki kaki untuk memperlancar aerase, juga agar tampak bersih serta tidak mengalami kontak langsung dengan tanah. Media tumbuh yang diperlukan untuk tanaman dalam pot, tidak jauh beda dengan tanaman yang lainnya, yaitu tanah yang gembur agar perakaran tanaman dapat tumbuh dengan leluasa, tanah diharapkan subur dan bebas dari organisme pengganggu. Unsur lainnya yang diperlukan untuk media tanam adalah pupuk kandang, pasir dan sedikit krikil. Perbandingan antara tanah: pupuk kandang dan pasir adalah 1 : 1 : 1 semua bagian tersebut dicampur menjadi satu. Sebelum media dimasukkan ke dalam pot terlebih dahulu bagian bawah pot yang berlubang diisi pecahan genting dan sedikit krikil utuk memperlancar aerase dan draenase, juga supaya air yang merembes keluar tidak membawa serta tanah yang ada dalam pot. Selanjutnya masukkan media
kedalam pot dan jangan dipadatkan, lalu disiram dengan air secukupnya. Pengisian tanah tidak perlu penuh, tetapi cukup sebatas beberapa cm dibawah bibir pot. Hal ini dimaksudkan agar air iraman tidak sampai tumpah keluar yang bisa mengotori lantai/halaman.
2. Pembibitan
dan Pesemaian
Membuat bibit tidaklah terlalu sulit. Para ibu-ibu bila memasak menggunakan cabai biasanya biji -biji cabai dikeluarkan dari buah cabai dan dibuang begitu saja. Untuk membuat bibit, biji-biji tersebut bisa disemai, yang penting biji tersebut berasal dari buah yang betul-betul sudah tua, yang ditandai dengan buah cabai tersebut berwarna merah gelap. Cara menyemai adalah sbb:
a. Siapkan polybag yang telah diisi pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1 : 1
Membuat bibit tidaklah terlalu sulit. Para ibu-ibu bila memasak menggunakan cabai biasanya biji -biji cabai dikeluarkan dari buah cabai dan dibuang begitu saja. Untuk membuat bibit, biji-biji tersebut bisa disemai, yang penting biji tersebut berasal dari buah yang betul-betul sudah tua, yang ditandai dengan buah cabai tersebut berwarna merah gelap. Cara menyemai adalah sbb:
a. Siapkan polybag yang telah diisi pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1 : 1
b. Taburlah
biji cabai tersebut pada polybag, lalu tutup dengan tanah/pupuk kandang sedikit
c. Siramlah
setiap saat untuk menjaga kelembaban, dan tempatkan pada tempat yang teduh
d. Perhatikan
adanya gangguan organisme pengganggu tanaman
e. Setelah + 4
minggu bibit sudah bisa dipindah ke dalam pot penanaman yang telah disediakan
3. Penanaman
a. Pot yang
telah disiapkan dibuatkan lubang tanam
b. Pindahkan
bibit kedalamnya bersama medianya, setelah terlebih dahulu polybagnya
dilepaskan. Satu pot diisi satu bibit tanaman cabai, lalu timbun kembali dengan
tanah disekitar perakaran dan siram dengan air secukupnya
c. Letakkan
pot –pot tadi dengan menyusun sedemikian rupa. Untuk sementara waktu jangan
ditaruh pada tempat yang langsung kena sinar matahari, tapi pada tempat yang
teduh dan setelah berumur 1 minggu baru ditata kembali dengan menyusun
sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai penghias halaman rumah.
4. Pemeliharaan
Dalam pemeliharaan yang penting adalah jangan sampai kekeringan, oleh karena itu dilakukan penyiraman setiap saat dengan air secukupnya. Yang penting pula diperhatikan adalah adanya gangguan hama/penyakit yang menerang tanaman yang masih muda, seperti adanya gangguan hama jangkrik atau serangga lainnya yang menggigit batang tanaman sehingga batang tanaman menjadi terpotong pada dekat bagian pangkal. Serangan ini biasanya terjadi pada malam hari pada bibit yang baru dipindahkan ke pot. Untuk mencegah serangan serangga malam ini dapat dilakukan dengan menggunakan plastik sedotan minuman sebagai pelindung pangkal batang tanaman yaitu dengan membelah salah satu sisi plastik sedotan tersebut dan potong sesuai panjang batang tanaman cabai, lalu dimasukkan/bungksu batang tanaman melalui bagian sisi yang dibelah,seperti tampak pada gambar. Plastik akan lepas dengan sendiri seiring dengan makin besarnya pertumbuhan batang.
Dalam pemeliharaan yang penting adalah jangan sampai kekeringan, oleh karena itu dilakukan penyiraman setiap saat dengan air secukupnya. Yang penting pula diperhatikan adalah adanya gangguan hama/penyakit yang menerang tanaman yang masih muda, seperti adanya gangguan hama jangkrik atau serangga lainnya yang menggigit batang tanaman sehingga batang tanaman menjadi terpotong pada dekat bagian pangkal. Serangan ini biasanya terjadi pada malam hari pada bibit yang baru dipindahkan ke pot. Untuk mencegah serangan serangga malam ini dapat dilakukan dengan menggunakan plastik sedotan minuman sebagai pelindung pangkal batang tanaman yaitu dengan membelah salah satu sisi plastik sedotan tersebut dan potong sesuai panjang batang tanaman cabai, lalu dimasukkan/bungksu batang tanaman melalui bagian sisi yang dibelah,seperti tampak pada gambar. Plastik akan lepas dengan sendiri seiring dengan makin besarnya pertumbuhan batang.
Untuk hama-hama yang lain
dapat dikendalikan dengan cara mekanik, bila kita menemukan ada serangga/ulat
yang menyerang tanaman dapat dibunuh langsung. Pemeliharaan selanjutnya adalah
dilakukan pemupukan pada minggu I, minggu II dan minggu ke III dst nya. Ini
sangat tergantung dari kondisi tanaman bila kelihatan subur maka pemupukan
tidak perlu dilakukan. Namun apabila perlu dilakukan pemupukan, maka pemupukan
dilakukan sebagai berikut. Pada pemupukan I dan pemupukan II dapat digunakan
pupuk urea dengan dosis 1 sendok makan penuh urea dilarutkan dalam 10 liter
air, dan dapat digunakan untuk 10 – 20 pot. Sedangkan pada umur 3 minggu dosis
pemupukannya meliputi 3 sm pupuk urea, 2 sm pupuk TSP dan 2 sm pupuk KCl
dicampur dengan 10 liter air. Untuk minggu IV dan seterusnya cukup dengan urea
0,5 sm dicampur 10 liter air. Pemupukan dihentikan menjelang panen. Tanaman
cabai dalam pot sudah dapat dipanen pada umur + 3 bulan. Panen dapat dilakukan
berkali-kali setiap buah cabai sudah siap petik yang ditandai dengan adanya
perubahan warna dari hijau menjadi merah. Potensi hasil yang bisa dihasilkan
setiap pot dapat mencapai 0,5 – 1,5 kg, tergantung dari jenis cabai yang
dibudidayakan. Bagi ibu-ibu yang memanfaatkan tanaman cabai sebagai bumbu
sehari-hari, maka panen dapat dilakukan setiap hari saat memasak, sehingga
selalu mendapatkan buah cabai yang sehat dan segar ( Widiada,Bapeluh Tabanan,
Bali).
Penulis:
Mayang
Sari Br Sitorus (14148 – B5/3)
Sumber : Anonim. 2011. Budidaya Cabai Dalam Pot. <<http://cybex.pertanian.go.id/materilokalita/detail/2787>>
Diakses tanggal 17 Oktober 2016.
1 komentar:
Adri Arti Rianingsih
15/383538/PN/14369
B5/2
berdasarkan artikel budidaya tanaman cabai dalam pot nilai berita yang ada antara lain:
1. importance: pada saat terjadi gagal panen dalam penanaman tanaman cabai di lahan penanaman tanaman cabai dalam pot dapat menjadi salah satu alternatif pendapatn suply bahan masak rumah tangga petani
2.consequence: keadaan iklim dan hama tersebut dapat menyebabkan gagal panen sehingga daerah penghasil cabai mengalami penurunan produksi yang menyebabkan melambungnya harga cabai di pasaran
3. conflict: gagal panen cabai karena beberapa faktor seperti cuaca dan hama sedangkan harga cabai dipasaran sangat tinggi pada saat itu.
4. development: penanaman cabai dalam pot dapat menjadi alternatif yang paling mudah dan sederhana dalam pemenuhan kebutuhan cabai dalam rumah tangga khususnya rumah tangga petani
5. weather: tanaman cabai mengalami gagal panen pada saat musim hujan karena tanaman cabai tidak tahan dengan keadaan air yang banyak dan pada musim hujan hama tanaman cabai juga meningkat sehingga menyebabkan gagal panen
6. human interest: selain menghasilkan cabai yang dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga penanaman tanaman cabai dalam pot dapat memberikan beberapa manfaat lain seperti tanaman cabai dapat ditata sesuai keinginan kita dan rumah dapat terlihat lebih asri.
nilai penyuluhan yang didapat dalam artikel budidaya tanaman cabai dalam pot antara lain:
1. sumber teknologi/ ide: penanaman tanaman cabai tidak lagi harus di lahan yang luas akan tetapi dapat di tanam pada lahan sempit dalam pot
2. sasaran: rumah tangga petani/rumah tangga
3. manfaat: dapat memenuhi sebagian kebutuhan rumah tangga(cabai) pada saat harga tanaman cabai tinggi, dapat ditanam pada lahan yang sempit, diletakkan sesuai keinginan kita dan dapat membuat rumah tampak asri
4. nilai pendidikan: terdapat langkah-langkah budidaya tanaman cabai dalam pot yang dapat dipelajari dan dikembangkan
Posting Komentar